Posted by Islam on Thursday, 12 March 2015
Menikah adalah salah satu
tuntunan Rosullulah SAW, maka bagi kaum muslim sunnah menjalankannya, menikah
juga menjadi salah satu fitrah Allah SWT pada hambanya,lebih baik sebelum
menikah kita memiliki maksud dan tujuannya, dalam ajaran islam menikah memiliki beberapa
tujuan, dan kali ini penulis akan berbagi 5 Tujuan dalam Pernikahan diantaranya adalah :
1. Sebagai benteng Akhlak yang luhur
Salah
satu sasaran disari’kannya pernikahan dalam ajaran islam adalah untuk
membentengi harkat dan martabat manusiadari perbuatan keji dan hina.
2. Sebagai pemenuh tuntutan naluri Manusia
Perkawinan
adalah salah satu fitrah manusia, maka untuk memenuhinya di tempuh dengan jalan
yang baik dan benar yaitu aqad
pernikahan, bukan dengan cara-cara yang hina, kotor, dan menjijikkan, seperti
berzina, melacur, lesbi, homo dan pacaran.
3. Sebagai penegak rumah tangga yang santun
Dalam
ajaran islam membenarkan adanya perceraian (Thalaq), apabila sang suami dan
istri sudah tidak sanggup menjalin
hubungan dengan baik. Yakni kedua belah pihak sudah tidak sanggup menjalankan
syariat Allah Subhanahu Wata’ala, dan benarkan jika pasangan tersebut kembali
nikah lagi apabila keduanya sanggup menjalin hubungan dengan baik. Allah
Subhanahu Wata’ala Berfirman dalam surat Al-Baqoroh ayat 230, yang artinya : “maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami pertama dan
isteri) untuk kawin kembali jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan
hukum-hukum Allah. Itulah hukum-hukum Allah, diterangkan-Nya kepada kaum yang
(mau) mengetahui”
Tujuan
yang luhur dari pernikahan adalah agar tejalin syarian islam antara suami dan
istri. Hokum di tegakkannya suatu hubungan pernikahan dalam syariat islam
adalah wajib. Oleh sebab itu bagi para pemuda – pemudi islam yang ingin membina keluarga yang islami
sebelumnya memilih criteria calon pasangan yang
yang telah di tentukan islam adalah :
a.
Sholihah
Sebelum
menikah lebih baik kita memilih pasangan yang sholihah bagi laki- laki dan yang
seorang perempuan memilih pasangan yang solih, cirri-ciri wanita sholehah
adalah, Taat kepada Allah Subhanahu Wata’ala taat kepada Rosulullah,menutupi
aurotnya, taat kepada kedua orang tua, taat pada suami dalam kebaikan, dan
berakhlak baik dengan sesame.
Dalam
memilih wanita seorang lelaki di anjurkan untuk memilih wanita yang peranak
(subur) lagi penyayang.
b.
Kafa’ah
Kebanyakan
orang tua telah terpengaruh dengan
matrealisme, banyak orang tua di zaman sekarang ini yang memiliki pemikiran
dalam mencarikan pasangan putra dan putrinya mempertimbangkan status social dan
kedudukan saja. Sementara mengenai agama
kurang mendapatkan perhatian. Dalam menilai
masalah sederajat/ sepadan
(kufu’) salah apabila di ukur
lewat materi saja.
Dengan
hal tersebut maka usaha dalam membina usaha yang islami bias terwujud.kafa’ah
dalam pandangan islam hanya di lihat dari segi kualitas iman dan taqwa sereta
akhlak yang mulia. Bukan di nilai dari status sosil, atau keturunan dan lain –
lain. Allah Subhanahu Wata’ala memandang seseorang baik kaya atau miskin, orang
arab atau non arab, semuanya sama, tiada perpedaan di antaranya kecuali derajat
ketaqwaannya.
4.
untuk
meningkatkan ibadah
konsep hidup islam adalah hidup sepenuhnya untuk beribadah
kepada Allah Subhanahu Wata’ala dan berakhlak baik kepada sesama. Di lihat dari sudut pandang ini maka
pernikahan merupakan salah satu lahan peribadahan dan amal sholih yang subur,
bahkan menyentuh sang istripun termasuk ibadah.
5.
Untuk mencari keturunan
Salah satu tujuan
dari pernikahan adalah untuk mengembangkan dan melestarikan anak cucu Adam,
a.s. telah di jelaskan dalam Al-Quran surah An-Nahl ayat 72 yang artinya :”Allah
telah menjadikan dari diri-diri kamu itu pasangan suami istri dan menjadikan
bagimu dari istri-istri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezeki
yang baik-baik”.
Yang terpenting
dalam perkawinan bukan hanya memperoleh anak, akan tetapi sebagai orang tua
harus berusaha menjadikan anak-anaknya menjadi generasi yang berkualitas,
menjadi anak yang sholih sholehah.
Keturunan yang
sholeh tidak akan di peroleh kecuali dengan pendidikan islam yang benar.